Mon. May 19th, 2025

Merapi Kembali Erupsi, PVMBG Tingkatkan Siaga

Gunung Merapi Kembali Erupsi, PVMBG Tingkatkan Status Siaga

Yogyakarta — Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada Selasa pagi (29/4/2025) sekitar pukul 05.30 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat letusan ini memuntahkan kolom abu setinggi 1.500 meter ke atas puncak kawah, disertai guguran lava pijar ke arah barat daya. Akibat aktivitas tersebut, status Merapi ditingkatkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III).

Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa aktivitas vulkanik Merapi belakangan ini menunjukkan peningkatan signifikan. Seismograf mencatat serangkaian gempa guguran dan hembusan yang cukup intens selama sepekan terakhir.

“Hari ini, Gunung Merapi mengalami erupsi dengan kolom abu teramati berwarna kelabu tebal ke arah barat daya. Aktivitas ini cukup signifikan sehingga kami memutuskan meningkatkan statusnya menjadi Siaga,” ungkap Hendra.

Guguran Lava dan Hujan Abu

Erupsi Merapi pagi tadi diikuti dengan guguran lava pijar sejauh 1.200 meter ke arah Kali Bebeng dan Kali Krasak. Selain itu, hujan abu dilaporkan terjadi di beberapa wilayah sekitar lereng, seperti di Desa Kaliurang, Sleman, dan sebagian wilayah Magelang.

Warga di kawasan terdampak langsung diminta untuk mengenakan masker dan membatasi aktivitas di luar rumah. Sementara itu, jalur pendakian Gunung Merapi resmi ditutup untuk umum hingga waktu yang belum ditentukan.

“Kami minta warga tetap tenang, tidak panik, dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Radius 5 kilometer dari puncak kawah wajib dikosongkan,” tegas Hendra.

Aktivitas Warga Mulai Terganggu

Sejumlah aktivitas masyarakat di lereng Merapi mulai terganggu akibat hujan abu dan ancaman guguran material vulkanik. Beberapa sekolah di wilayah Cangkringan dan Muntilan diliburkan sementara, sementara sebagian warga memilih mengungsi ke posko darurat.

“Pagi tadi abu cukup tebal, jarak pandang terbatas. Kami langsung arahkan warga ke balai desa yang telah disiapkan sebagai tempat pengungsian,” kata Kepala BPBD Sleman, Joko Wibowo.

BPBD bersama TNI, Polri, dan relawan saat ini terus melakukan pemantauan dan evakuasi di wilayah yang paling berisiko. Masker gratis dan logistik darurat mulai didistribusikan ke beberapa titik pengungsian.

Imbauan PVMBG dan Pemerintah Daerah

PVMBG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi erupsi susulan dan awan panas guguran yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Warga juga diingatkan untuk tidak beraktivitas di sungai-sungai yang berhulu di Merapi karena berpotensi dilalui aliran lahar dingin jika terjadi hujan.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, menyatakan kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi situasi ini. “Kami sudah siagakan semua personel dan fasilitas evakuasi. Keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama,” ujarnya.

Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa. Aktivitas penerbangan di Bandara Adisutjipto Yogyakarta sempat dihentikan sementara namun kini sudah kembali normal setelah arah angin berbalik ke barat.

Erupsi ini menjadi pengingat bahwa Gunung Merapi sebagai salah satu gunung api paling aktif di dunia masih memiliki potensi ancaman yang harus terus diwaspadai.

By admin

Related Post